Fight For Asia 2013 : The Best and The Beast

Kesimpulan itu sudah terbentuk sejak matchday 4 AFC Cup. Indonesia hanya akan diwakili 1 klub pada babak 16 besar AFC musim 2012 / 2013. Hanya diwakili oleh Semen Padang yang melaju tanpa hambatan dalam 5 laga yang telah dijalani di Grup E AFC Cup. Hasil terburuk Semen Padang sejauh ini adalah hasil imbang kala ditahan tuan rumah Churchill Brothers India.

Kemarin ( 24/4 ) Semen Padang mengalahkan tuan rumah Warriors FC Singapura di Stadion Jalan Besar Singapura lewat dua gol striker Liberia, Edward Junior Wilson pada menit – 39 dan menit – 60. Kemenangan ini memastikan puncak klasemen ada di tangan Semen Padang, sekalipun pada pertandingan terakhir melawan Churchill Brothers di Stadion Haji Agus Salim pada 1 Mei mendatang berujung dengan kekalahan.

Berbanding terbalik dengan apa yang dialami oleh Persibo Bojonero. Laskar Angling Darmo yang sudah hancur – hancuran akibat konflik internal kembali harus menelan mealu saat Yangoon United Myanmar mengalahkan mereka dengan skor telak 1 – 7. Ironisnya kekalahan ini terjadi saat pertandingan berlangsung di Stadion Manahan Solo.

Persibo yang hanya membawa 3 orang pemain cadangan, tak mampu berbuat banyak dan mesti kembali merelakan gawang mereka kebobolan sehingga menambah catatan kemasukan mereka menjadi 28 gol dengan hanya bisa membalas 4 gol ke gawang lawan. Hanya 1 hasil imbang yang bisa ditorehkan Persibo. Meski masih menyimpan 1 laga sisa melawan tuan rumah New Radiant Maladewa pada 1 Mei 2013 namun tidak bisa berharap terlalu banyak, karena saat laga pertama melawan New Radiant di Solo, Persibo digilas 7 gol tanpa balas.

Catatan Persibo mengulang apa yang pernah terjadi pada Persiwa Wamena kala menjadi Wakil Indonesia di AFC Cup tahun 2010. Tim Badai Pegunungan juga hanya bisa mencatat hasil 1 imbang melawan VB Sport Maladewa di Malang, selebihnya hanya kekalahan yang bisa didapat.

Menjadi satu – satunya wakil Indonesia di AFC Cup bukan hanya pernah dialami oleh Semen Padang. Pada musim perdana klub Indonesia di AFC Cup tahun 2009, PSMS Medan yang memang menjadi wakil tunggal Indonesia bisa melaju sampai babak 16 besar.

Tahun berikutnya hanya Sriwijaya FC yang bisa sampai 16 besar karena Persiwa sudah lebih dahulu kandas. Musim 2011 rasanya bisa dibilang sebagai pencapaian terbaik klub Indonesia karena dua wakil Indonesia, Persipura dan Sriwijaya FC bisa lolos dari fase grup. Pada babak 16 besar hanya Persipura yang terus melaju sedangkan Sriwijaya dikalahkan Chonburi Thailand. Persipura kandas diperempat final setelah dikalahkan Arbil Irak.

Musim 2012 ditengah konflik PSSI, klub Arema versi IPL bisa melaju sampai ke perempatfinal walau akhirnya kandas ditangan Al-ettifaq Arab Saudi. Musim itu memang Indonesia hanya mengirimkan satu perwakilan, karena Persipura yang sempat dihambat keikutsertaannya dalam Liga Champion Asia oleh PSSI, tidak bisa mewakili Indonesia setelah kalah dalam Play Off Liga Champion.

Sejauh mana Semen Padang bisa melaju? Ini tergantung dari perjuangan anak – anak Semen Padang. Semen Padang sebagai juara Grup E akan melawan runner up Grup G. Tiga klub di Grup G yaitu Kelantan Malaysia, SHB Da Nang Vietnam, dan Maziya Maladewa masih berpeluang lolos ke 16 besar. Kelantan yang saat ini memimpin klasemen mempunyai poin 10, diikuti SHB Da Nang dengan 9 poin, dan Maziya 7 poin. Jawaban dari pertanyaan lawan Semen Padang selanjutnya akan ditentukan pada 30 April mendatang.

Sumber :

http://www.the-afc.com

Author: catatanbujangan

masih bujangan sampai saat blog ini dibuat

Leave a comment