Persib plus minus

Menjelang pertandingan terakhir Persib Bandung di putaran I Liga Super Indonesia Musim 2013 – 2014 melawan Persija Jakarta di Bandung 8 Mei mendatang, fluktuasi penampilan diperlihatkan para pemain dibawah arahan Djajang Nurjaman ( pelatih persib ). Sering tampil bertenaga tetapi diluar dugaan bermain seperti kehabisan tenaga. Beberapa pertandingan melawan Persijap, Pelita Bandung Raya, Semen Padang dan Arema Malang adalah contoh nyata ketika Persib seolah kehabisan darah, meski pertandingan melawan Arema menjadi sebuah kisah comeback yang manis.

Bahkan jika dilihat diawal musim melawan Sriwijaya dan Persita Tangerang yang diakhiri dengan kemenangan didapat dengan susah payah, dengan catatan gol melalui open play hanya terjadi lewat Ferdinan Sinaga kala melawan Persita. Memang kemudian kedatangan Djibril Coulibaly ketika lawatan ke Kediri menjawab semua keraguan soal ketajaman Persib. Persis musim lalu ketika Sergio Van Dijk (SVD) datang membantu Herman Dzumafo, Kenji Adachihara yang kesulitan beradaptasi dengan pola permainan Djajang Nurjaman ( Djanur ).

Sejauh ini Djibril membuktikan ia adalah jawaban suburnya gol Persib dengan torehan 5 gol. Namun sampai kapan, itu adalah pertanyaan serius lainnya yang mesti dipikirkan. Ferdinan Sinaga dan Tantan belum kunjung menunjukkan konsistensi lewat gol – gol mereka. Ferdinan sudah mencetak 3 gol,Tantan masih nihil. Walaupun kedua pemain ini tidak bisa dikesampingkan karena memiliki daya gedor dan kecepatan membongkar pertahanan lawan. Striker utama Persib yang belum mempunyai cadangan. Rudiyana dan Sigit Hermawan seharusnya menjadi “serep” untuk Coulibaly, hanya saja jam terbang yang tak kunjung diberikan adalah bom waktu jika sewaktu – waktu Djibril absen. Rudiyana baru 1 kali bermain saat menghadapi Gresik United, sedangkan Sigit belum pernah diturunkan.

Persoalan belum ada cadangan yang mumpuni menjadi masalah lini tengah. Makan Konate (3 gol) sebagai dinamo Persib adalah sosok sentral selama 9 (sembilan ) pertandingan sejauh ini. Firman Utina, M.Taufiq belum bisa mengimbangi kinerja pemuda asal Mali ini. Ketika melawan PBR, Makan Konate dikunci Rizky Pellu dan Kim Kurniawan, Persib pun tersendat dan kalah. M.Taufiq terutama masih berada dipersimpangan antara peran menyerang dan bertahan. Seringkali ia terlihat canggung untuk menyerang dan tidak sampai ke kotak penalti.

1_persib-v-pbr_arif-_3baadf1

Lini belakang pun tak lepas dari catatan. Gol tunggal T.A.Musafri ke gawang I Made Wirawan pekan lalu, menempatkan Tony Sucipto sebagai pihak yang paling bertanggung jawab. Musim ini Tony Sucipto banyak mendapat kritikan karena inkonsistensi penampilan disisi kiri. Belum lagi duet tower Vladimir Vujovic dan Ahmad “jupe” Jufrianto yang terkadang membuat kesalahan seperti kala melawan “Singo Edan” Arema Malang. Hanya saja sisi kiri pertahanan memang sangat serius dikritik. Meskipun Jajang Sukmara selalu siap sedia dibench, namun Djanur tetap mempercayakan sisi kiri kepada Tony Sucipto.

Musim ini, para pemain muda pemanas bangku cadangan belumlah bernasib baik. Jajang Sukmara, Sigit Hermawan, M.Agung Pribadi plus Rudiyana dan M.Natshir meskipun selalu mempesona dalam ujicoba tidak mempunyai jaminan akan tampil reguler. Regenerasi lambat di Persib lambat laun akan menggerogoti tim. Seharusnya management tim mulai memikirkan bagaimana mencetak pemain yang handal setidaknya yang ada diberikan jam terbang mumpuni. Seringkali pemain yang datang ke Persib walau berlabel timnas dan terkenal, melempem dan gagal mengulangi prestasi diklub sebelumnya.

Putaran kedua akan segera dimulai. Santer Persib akan kedatangan striker baru, sialnya bagi para pemain muda yang akan tambah sulit mendapatkan menit bermain, sebagai tandem Djibril Coulibaly. Nampaknya nama yang dulu tersebut besar kans untuk kembali membela Maung Bandung, tetapi hanya Bapak Manajer yang tahu itu semua. Idealnya belakang dan tengah pun ditambah kekuatannya atau mainkan reguler anak – anak muda walaupun sebagai pemain pengganti.

Tapi tak hanya soal kekurangan, musim ini pun Persib mengalami perbaikan. Rekor tandang Persib sejauh ini positif. Menang atas Persik, Barito, Gresik, menahan imbang Persijap, tentunya adalah hal yang langka didapati musim lalu. Berharap bahwa rekor tandang yang terjaga baik bisa memuluskan langkah Persib ke babak 8 besar nanti. Perjalanan masih panjang dan perbaikan harus segera dilakukan.

sumber:
http://www.ligaindonesia.co.id
http://www.persib.co.id

Author: catatanbujangan

masih bujangan sampai saat blog ini dibuat

Leave a comment